Ceria, unik, limited, and different... haha... Golongan darah B, Tinggi 160cm, Berat badan 48kg. Sangat suka warna Biru elektrik, bintang, dolphin. kartun favorit Chibi Marukochan. penikmat makanan berbahan dasar cumi-cumi, jamur, kerang. masih sedang belajar Bahasa Jepang dan Bahasa Jawa.
Thursday 27 October 2022
3.1.a.8.1.BLOG RANGKUMAN KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1
BLOG RANGKUMAN KONEKSI
ANTAR MATERI MODUL 3.1
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun
mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert
Dari
kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda
pelajari saat ini?
Menurut saya dari kutipan kalimat di atas ini terkait dengan proses pembelajaran saya tentang dilema etika. Dilema etika yaitu Situasi saat seseorang dihadapkan pada keadaan yang keduanya benar namun bertentangan dalam pengambilan keputusan. Sebagai guru tentu saja kita ingin murid – murid mengalami kemajuan yang cepat dalam pembelajaran namun sebagai guru kita juga tidak boleh lupa bahwa pembelajaran yang bermakna itu juga sangat penting seperti penanaman karakter dan budi pekerti yang baik.
Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
Keputusan diambil dengan
memperhatikan nilai – nilai atau prinsip – prinsip : Berpikir Berbasis Hasil
Akhir (Ends-Based-Thinking), Berpikir Berbasis peraturan (Rule-Based-Thinking),
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based-Thinking) dengan juga melihat dari 3 dasar pengambilan keputusan,
yaitu : Berpihak pada murid, Berdasarkan nilai[1]nilai kebajikan universal, Bertanggung jawab
terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. Dari hal – hal
tersebut saya percaya bahwa akan memberikan dampak pada lingkungan dengan
kondusif, aman, nyaman.
Bagaimana
Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses
pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
Sebagai pemimpin pembelajaran melakukan kontribusi dengan membuat
pembelajaran yang menyenangkan, memahami
murid bahwa murid sudah memiliki kodratnya dan sebagai guru menuntun
murid untuk menemukan potensinya yang lebih maksimal. Selain itu, menyajikan
pembelajaran yang berdiferensiasi dengan memperhatikan kesiapan belajar murid,
minat atau juga profil belajar murid. Sehingga kebutuhan individu murid dapat
terpenuhi. Intinya semua pembelajaran dipusatkan untuk keberpihakan kepada
murid.
Menurut Anda, apakah maksud
dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda
alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Menurut saya pada pembelajaran modul ini memberikan
wawasan dan informasi bahwa pengambilan keputusan itu tidak mudah. Pengambilan
keputusan bisa terkait kasus yang dilema etika ataupun terkait kasus bujukan
moral. Semuanya pasti ada resikonya. Pengambilan keputusan itu melalui tahapan –
tahapan dan pemikiran – pemikiran. Terkait pengambilan keputusan pastilah ada
hikmah dan pelajaran yang bisa dijadikan pelajaran yang mendidik sesorang untuk
berprilaku yang etis. Karena sejatinya pimpinan (kepala sekolah) saat mengambil
keputusan atas suatu kasus inginnya yang memberi manfaat kepada orang banyak
utamanya yang berpihak pada murid.
KONEKSI ANTAR MATERI
Bagaimana filosofi Ki
Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan
penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Seorang pemimpin bisa menjadikan Pratap Triloka sebagai acuan atau
gambaran dalam pengambilan keputusan.
Ing Ngarso Sung tuladha, Didepan memberikan contoh atau tauladan yang
baik. Sebagai pemimpin harus memiliki contoh yang baik. Saat pengambilan
keputusan jika pimpinan adalah pemberi contoh yang baik, bawahan pasti akan
lebih mudah untuk menerima dan tidak terjadi pergesekan.
Ing Madya Mangun Karsa, Di tengah memberikan semangat. Sebagai
pemimpin sudah seharusnya juga memiliki upaya menyemangatai, memberikan motivasi
kepada orang lain. Menyemangati orang lain untuk memberikan versi terbaiknya
termasuk saat pengambilan keputusan juga disesuaikan dengan kepentingan orang
banyak.
Tut wuri handayani, Di belakang sebagai pendorong. Pemimpin
memberikan dorongan kepada bawahannya, guru memberikan dorangan kepada murid –
muridnya. Misalnya Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru mampu memeberikan
dorongan kepada murid untuk memutuskan memilih produk pengerjaan tugas yang
sesuai dengannya.
Bagaimana
nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip
yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Menurut
saya setiap manusia memiliki nilai – nilai yang tertanam dalam dirinya yaitu
nilai kebajikan. Nilai - nilai kebajikan yang ada pada seseorang tersebut
menurut saya akan berpengaruh juga kepadanya saat proses pengambilan suatu
keputusan. Orang yang sabar saat pengambilan keputusan tentu tidak akan “grusa-grusu” dan cenderung lebih
mengamati dan mencari fakta – fakta yang kuat untuk selanjutnya dilengkapi
dengan tahapan – tahapan yang lain barulah mengambil keputusan yang dirasa
dapat bermanfaat untuk orang yang lebih banyak..
Bagaimana
materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’
(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses
pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah
kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah
ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan
tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’
yang telah dibahas pada sebelumnya.
Coaching bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki baik itu
coach maupun coachee. Coaching yang baik adalah yang menganut unsur alur TIRTA.
Dari proses coaching ini banyak muncul solusi –solusi dan permasalahan –
permasalahan di mana dalam coaching ini akan lebih mengerti ke depannya harus
seperti apa dan bagaimana dari hasil penggalian informasi ini termasuk efektif
dalam pengambilan keputsan, karena coachee sudah mampu untuk menemukan solusinya
sendiri.
Bagaimana
kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan
berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema
etika?
Saya
pikir akan sangat berpengaruh. Karena aspek sosial dan emosional jika tidak
dikendalikan dengan baik akan berdampak negative apalagi ini yang berkaitan
dengan dilemma etika yang jelas – jelas harus jeli melihat sisinya. Oleh karena
itu harus dikelola dengan baik caranya adalah mengerti dan memahami Kompetensi
Sosial Emosional yaitu kesadaran diri (self awareness), manajemen diri (self
management), kesadaran sosial (social awareness),
kemampuan berelasi (relationship skill) dan pembuatan
keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision making).
Bagaimana
pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada
nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pendidik
harus memiliki nilai – nilai kebajikan yang dapat dijadikan contoh yang baik oleh
murid – murid. Selain harus memiliki nilai – nilai kebajikan, pendidik juga
harus mampu konsisten atau punya prinsip untuk kuat memegang nilai – nilai yang
dianutnya. Pendidik harus peka menganalisis kasus yang dihadapi itu termasuk
moral atau etika agar bisa menentukan langkah – langkah pengambilan keputusan
yang tepat.
Bagaimana
pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya
lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan pastilah tidak mudah. Namun, sesulit apapun
pengambilan keputusan apalagi untuk permasalahan yang sama – sama benar, kita
perlu mendasarkan keputusan pada 3 unsur, yaitu :
- Berpihak pada murid,
- Berdasarkan nilai – nilai kebajikan
universal,
- Bertanggung jawab terhadap
segala konsekuensi dari keputusan yang diambil
Dengan 3 unsur tersebut akan tercipta kondisi yang positif,
kondusif, nyaman dan tidak mudah mengalami kegaduhan.
Apakah tantangan-tantangan di
lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap
kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma
di lingkungan Anda?
Tantangannya tidak semua orang memiliki sudut pandang yang sama
terhadap suatu masalah kasus dilema etika. Dan setiap keputusan pastilah tidak
bisa memuaskan semua pihak. Terkait perubahan paradigma yaitu; Individu lawan
kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, jangka
pendek lawan jangka panjang. Dengan perbedaan – perbedaan ini, sejauh ini tidak
mengancam perpecahan.
Apakah
pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang
memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang
tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Sebagai pendidik keputusan kita untuk memerdekakan murid dalam
pembelajaran adalah sangat penting. Cara yang dapat dilakukan salah satunya
adalah memfasilitasi dengan membuat pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran
ini dapat memenuhi kebutuhan individu murid yang karakteristiknya beragam. Sehingga
murid tidak merasa tertekan dan dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kebutuhannya.
Bagaimana
seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi
kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa murid terlahir dengan
kodratnya masing – masing. Menggunakan sistem among adalah tepat karena murid
sejatinya tinggal diarahkan agar lebih jelas kemana arahnya.
Apakah
kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini
dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Modul
3.1 memberikan pengetahuan tentang cara pengambilan keputusan yang benar dengan
bedasarkan 3 unsur yaitu : Berpihak pada murid, nilai-nilai kebajikan
universal, tanggung jawab terhadap segala konsekuensi. Selain itu bisa
dikaitkan juga dengan pratap triloka Ki Hajar Dewantara. Berdasarkan nilai dan
peran guru penggerak seyogyanya menyebarluaskan budaya positif yang di dalamnya
tentu saja terdapat visi dan prakarsa perubahan yang ingin dicapai. Visi dan
prakarsa perubahan muaranya semata – mata haruslah yang berpihak pada murid dan
langkah yang efektif dengan menyusun BAGJA yang bermuara untuk mencetak murid
ysng berprofil pelajar pancasila. Sebagai salah satu upaya keberpihakan kepada
murid yaitu dengan menyajikan pembelajaran yang berdiferensiasi untuk memenuhi
kebutuhan individu murid. Sebagai guru atau pendidk sudah seharusnya juga untuk
mengembangkan pembelajaran Sosial Emosional karena seorang pendidik harusnya
peka dengan kesadaran sosial dan emosional agar mudah dan menjaga tetap bisa fokus
dan tidak kacau. Sebagai bentuk instropeksi dalam pembelajaran seorang guru
juga harus dapat mencari referensi dan saling berbagi dengan teman sejawat
untuk saling meningkatkan kompetensi dalam mengajar murid. Untuk itu dapat
dilakukan coaching untuk supervise dengan langkah pra observasi, observasi dan
pasca observasi. Hal ini dapat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
kompetensi dalam mengajar unuk saling bertukar pengalaman. Coaching juga dapat
dilakukan untuk memecahkan masalah non akademik.
Sejauh
mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul
ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan,
3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
4 Paradigma pengambilan keputusan :
- Individu lawan kelompok (individual Vs Community)
- Rasa Keadilan lawan rasa kasihan (Justice Vs Mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (Truth Vs Loyalty)
- Jangka Pendek lawan jangka panjang (Short term Vs Long
Term)
3 Prinsip pengambilan keputusan :
- Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking)
- Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
- Berpikir
Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
9 Langkah pengambilan dan pengujian keputusan :
- Mengenali nilai – nilai yang saling bertentangan
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
- Kumpulkan fakta – fakta yang relevan dengan situasi ini
- Pengujian benar atau salah
- Pengujian paradigm benar lawan benar
- Melakukan prinsip resolusi
- Investigasi opsi Trillema
- Buat Keputusan
- Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Menurut saya hal diluar dugaan adalah pada langkah pengujian paradigma
benar atau benar. Mengalami uji berlapis lapis, namun ternyata jika terbukti
masuk di uji hukum gagallah sudah untuk dilanjutkan sudah pasti itu masuk
bujukan moral bukan dilemma etika.
Sebelum
mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai
pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa
yang Anda pelajari di modul ini?
Pernah. Namun bedanya langkah yang saya gunakan dalam pengambilan
keputusan tidak sepanjang dalam modul ini.
Bagaimana
dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi
pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti
pembelajaran modul ini?
Dampaknya sangat luar biasa. Saya baru menyadari bahwa ada kasus
yang bisa dikategorikan dengan 2 hal yaitu kategori kasus dilemma etika dan
bujukan moral. Setelah mempelajari modul ini saya jadi sering membayangkan
tentang konsep – konsep yang ada di modul ini dan mempraktekkannya saat ada
kasus. Dan ternyata mengambil keputusan itu selain tidak gampang juga ternyata
memiliki langkah – langkah yang panjang , dan perlu memperhatikan 3 unsur
sebagai dasar pengambilan keputusan dan harus memahami betul paradigma pengambilan
keputusan yang ada pada suatu kasus. Serta harus menggunakan juga 3 prinsip
pengambilan keputusan.
Seberapa
penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda
sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting. Baik menjadi individu atau pemimpin tidak akan
pernah lepas dari yang namnya pengambilan keputusan karena masalah yang
mebutuhkan pengambilan keputusan pasti pernah ada. Utamanya pemimpin terhadap
bawahannya misal kepala sekolah dengan guru – guru dan karyawan ataupun guru
dengan murid – muridnya yang ada kasus.
Saturday 17 September 2022
ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF
BERBAGI PRAKTIK BAIK BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
SMKN 1 KALITENGAH
CGP ANGKATAN 5KAB. LAMONGAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut filosofi Ki
Hadjar Dewantara tujuan pendidikan adalan menuntun anak sesuai kodrat alam dan
kodrat zaman agar selamat dan bahagia. Anak terlahir bukan seperti kertas
kosong namun sudah memiliki garis – garis namun masih samar. Guru berperan
untuk menebalkan dan mempertegas garis – garis tersebut dengan cara menuntun
anak atau merawat anak. Menuntun anak harus dibersamai dengan budaya yang
positif. Budaya Positif di sekolah bisa dimaknai perwujudan dari nilai - nilai
atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah dan berpihak pada murid. Nilai
– nilai universal yang terdapat di sekolah bisa ditandai dengan murid berprofil
pelajar pancasila yang memiliki 6 dimensi yaitu Beriman, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan
global, bergotong royong, kreatif.
Budaya Positif di
sekolah dapat diawali dengan disiplin positif. Disiplin dari segi pandang budaya
dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk
mendapatkan kepatuhan. Sedangkan Disiplin menurut Gossen dimaknai Seorang murid,
atau pengikut, seseorang harus paham betul alasan mengapa mereka mengikuti
suatu aliran atau ajaran tertentu, sehingga motivasi yang terbangun adalah
motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik. Ki Hadjar Dewantara menyatakan untuk
menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang
kuat. Disiplin yang kuat datangnya dari
diri sendiri dan merupakan motivasi internal. Sebagai pendidik sudah seharusnya
Menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku
dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi
intrinsik, bukan ekstrinsik. Pendidik dapat mengajak anak untuk membuat
keyakinan kelas bersama – sama untuk menuangkan nilai – nilai kebajikan
universal dari dimensi profil pelajar pancasila, Sehingga dengan adanya
keyakinan kelas tidak akan lagi ada tindakan untuk mengatasi anak dengan
hukuman atau konsekuensi namun bisa menggunakan restitusi. Memahami lima
kebutuhan dasar murid dan penerapan lima posisi kontrol juga sangat penting
untuk menciptakan budaya positif di sekolah.
B. TUJUAN
Menumbuhkan budaya positif sekolah kepada guru SD, SMP, SMA, SMK melalui disiplin positif dan nilai – nilai kebajikan universal, Mencerahkan miskonsepsi tentang posisi kontrol guru dan kebutuhan dasar manusia, serta mengimbaskan penanganan masalah pada murid melalui langkah restitusi.
TOLOK UKUR KEBERHASILAN
Dinyatakan berhasil jika :
- Murid dan guru dapat memahami dan mempraktekkan disiplin positif dan nilai – nilai kebajikan universal serta dituangkan dalam keyakinan kelas
- Perubahan pemahaman tentang posisi kontrol guru dan kebutuhan dasar manusia
- Menjadikan restitusi sebagai langkah menangani murid bukan dengan hukuman dan konsekuensi
D. DUKUNGAN
YANG DIBUTUHKAN
Dukungan yang dibutuhkan adalah :
- Kepala sekolah
- Teman sejawat (Guru dan Tenaga kependidikan)
- Murid
- Wali murid
- Lingkungan masyarakat
E. LINIMASA KEGIATAN
- Koordinasi dengan kepala sekolah untuk melaksanakan aksi nyata “webinar berbagi praktik baik budaya positif di sekolah” dengan moda daring
- Menyusun materi melalui Power Point
- Mendesign undangan digital melalui
canva
- Mengunggah undangan digital di media social
serta menghubungi pribadi guru yang menjadi peserta. Peserta guru merupakan
guru SD, SMP, SMA, SMK yang berasal dari berbagai kota, yaitu Lamongan,
Bojonegoro, Lombok, Purwokerto, Semarang, Salatiga.
- Mempersiapkan laptop dan aplikasi
perekam layar laptop.
- Pelaksanaan webinar melalui google
meet pada jadwal yang telah ditentukan.
F. REFLEKSI
Pada aksi nyata
berbagi budaya positif dengan moda daring saya berfikir awalnya tidak akan
mengalami kendala yang banyak. Namun, ternyata saat webinar berlangsung power
point saya tidak terekam. Hanya suara yang nampak. Tapi, itu tidak masalah
karena Power point saya masih bisa dilihat dengan jelas oleh peserta webinar.
Di sekolah saya terdapat 2 Calon Guru Penggerak. Saya memilih moda daring ini
agar jangkauan penyebaran budaya positif ini semakin luas. Karena teman saya sudah
pengimbasan di sekolah dengan moda luring, saya rasa jika dengan materi yang sama
yaitu “budaya positif” akan ganda acara seminarnya. Saat webinar awalnya saya
merasa gugup untuk menyampaikan materi karena peserta yang mengikuti webinar
pastilah juga guru – guru hebat. Tapi, karena ini materi sangat bagus dan pasti
akan bermanfaat jika disampaikan saya mulai percaya diri untuk menyampaikan. Setelah webinar saya di hubungi oleh beberapa
guru yang menjadi peserta. Beliau menyatakan bahwa ternyata restitusi, posisi
kontrol, serta memehami kebutuhan dasar manusia itu luar biasa dan belum pernah
mendapatkan materi sebelumnya dan minta diundang kembali jika ada aksi nyata. Serta terkait keyakinan kelaspun tak lepas dari sorotan dari peserta webinar. Karena saat saya menjelaskan saya beri contoh untuk menjelaskan mengapa harus keyakinan kelas bukan peraturan kelas. Semoga berbagi praktik baik ini dapat bermanfaat untuk diri saya dan guru - guru. Di akhir sesi pun saya mengungkapkan harapan saya agar guru - guru peserta webinar dapat menyebarkan materi ini ke teman sejawat di sekolah masing - masing.
G. LAMPIRAN :
l
Murid berproses menuliskan curah pendapatnya untuk membuat keyakinan kelas |
Murid menempel sticky note di papan tulis |
Guru melakukan langkah restitusi bersama murid di gazebo |
Guru mengajak murid untuk menempel curah pendapatnya secara acak |
Tuesday 8 March 2022
TAHUN DALAM BAHASA JEPANG
Tuesday 1 March 2022
BULAN DAAM BAHASA JEPANG
HARI DALAM BAHASA JEPANG
MINGGU DALAM BAHASA JEPANG
Monday 19 April 2021
PAUGERAN TEMBANG MACAPAT
Ing kabudayan Jawa ana karya sastra Jawa kang adiluhung. Salah sijine Tembang macapat.Follow Me
Popular Posts
-
CUACA, BENCANA ALAM, MUSIM Minasan, おげんきですか。Berikut adalah ringkasan materi yang saya buat. Saya telah merangkum materi Cuaca, Bencana alam,...
-
Kosakata : Gaikokugo = Bahasa Asing ....go = Bahasa ... Doitsugo = Bahasa Jerman Arabiago = bahasa Arab Chuugokugo = Bahasa China Furansu...
-
Minasan, ogenki desuka. Watashi wa Genki desu. Minasan, saya ingin bertanya. Salah minasan punya kemahiran, apakah minasan melihat teman min...
-
Minasan, ohayou gozaimasu. Ogenki desuka. Watashi wa Genki desu. Minasan, hari ini kita akan belajar tentang membuat percakapan dengan pola ...
-
Assalamu'alaikum, Niki kunci jawaban lan pembahasan olah kalantipan lintas Jatim ing kaca 28-33. 1. Wangsulan C, Amarga ing opsi C iku...
-
Ing kabudayan Jawa ana karya sastra Jawa kang adiluhung. Salah sijine Tembang macapat. Tembang Macapat (TM) yaiku : *Tembang kang nggambar...
-
Marhaban yaa Ramadhan... Peristiwa - peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadhan... *Turunnya Shuhuf Nabi Ibrahim pada 1 Ramadhan *T...
-
Ing kabudayan Jawa ana karya sastra Jawa kang adiluhung. Salah sijine Tembang macapat. Tembang Macapat (TM) yaiku : *Tembang kang nggambar...
-
Minasan, ohayou gozaimasu. Ogenki desuka. Yuuuk belajar yuuk hari ini tentang Hobby. Namun pelan pelan saja ya belajarnya jadi hari ini kit...
-
Ima = sekarang Ototoi = kemarin lusa Kinou = kemarin Kyou = hari ini Ashita = besok Asatte = besok lusa Nanyoubi = hari apa? Nichiyoubi...
Templateclue
Find Us On Facebook
Featured Video
Video Of Day
Flickr Images
About Author
Blogger templates
Latest Post
SLIDE1
Popular Posts
-
CUACA, BENCANA ALAM, MUSIM Minasan, おげんきですか。Berikut adalah ringkasan materi yang saya buat. Saya telah merangkum materi Cuaca, Bencana alam,...
-
Kosakata : Gaikokugo = Bahasa Asing ....go = Bahasa ... Doitsugo = Bahasa Jerman Arabiago = bahasa Arab Chuugokugo = Bahasa China Furansu...
-
Minasan, ogenki desuka. Watashi wa Genki desu. Minasan, saya ingin bertanya. Salah minasan punya kemahiran, apakah minasan melihat teman min...
-
Minasan, ohayou gozaimasu. Ogenki desuka. Watashi wa Genki desu. Minasan, hari ini kita akan belajar tentang membuat percakapan dengan pola ...
-
Assalamu'alaikum, Niki kunci jawaban lan pembahasan olah kalantipan lintas Jatim ing kaca 28-33. 1. Wangsulan C, Amarga ing opsi C iku...
-
Ing kabudayan Jawa ana karya sastra Jawa kang adiluhung. Salah sijine Tembang macapat. Tembang Macapat (TM) yaiku : *Tembang kang nggambar...
-
Marhaban yaa Ramadhan... Peristiwa - peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadhan... *Turunnya Shuhuf Nabi Ibrahim pada 1 Ramadhan *T...
-
Ing kabudayan Jawa ana karya sastra Jawa kang adiluhung. Salah sijine Tembang macapat. Tembang Macapat (TM) yaiku : *Tembang kang nggambar...
-
Minasan, ohayou gozaimasu. Ogenki desuka. Yuuuk belajar yuuk hari ini tentang Hobby. Namun pelan pelan saja ya belajarnya jadi hari ini kit...
-
Ima = sekarang Ototoi = kemarin lusa Kinou = kemarin Kyou = hari ini Ashita = besok Asatte = besok lusa Nanyoubi = hari apa? Nichiyoubi...